Man yazro' yahsud...
Barang siapa menanam, maka ia akan menuai...

Rabu, 01 Februari 2012

Demamnya Di...


Akhirnya curhat juga...
Saat buah hatiku demam, sedih...Iya. Apalagi aku harus meninggalkannya ke kantor. Dengan sebuah janji aku akan sering-sering pulang menengok buah hatiku. Ia kelihatan kurang ceria, tentu saja. Suhu badannya hampir 40 derajat semalam. Dan tak banyak berkurang walaupun terus dikasih ASI. Madu spirulina masuk ke mulutnya. Semoga bisa meningkatkan daya tahan tubuhnya dan memulihkan sakitnya. Sebenarnya panas itu bukanlah masalah. Asalkan tidak berlebihan hingga membuatnya kejang. Ummi dan Abi Di terus mengontrol suhu badang Di. Ketika suhu badan Di mencapai 40 derajat, Ummi dan Abi Di terus mengompressnya dengan air hangat agak panas, sehingga suhu badannya turun. Tak berapa lama, naik lagi, dan itu artinya Ummi dan Abi Di harus siap mengompresnya lagi. Di sela-sela kesibukan Abi yang dikejar deadline merampungkan nilai malam itu. Hampir saja Ummi dan Abi Di menyerah dan ingin memberikan obat penurun panas dari dokter. Satu sendok teh saja, dikurangi sedikit, disuapkan ke mulut Di. Akan tetapi, apa  yang terjadi? Ternyata Di justru muntah dan tentu saja obat dalam bentuk sirup yang tadi disuapkan ikut keluar. Di satu sisi, kami berucap, Alhamdulillah... Mungkin belum saatnya Di kecilku mengkonsumsi obat kimia. Tapi di sisi lain, Ummi dan Abi Di harus selalu waspada, mengontrol suhu badan Di, siap-siap dengan air panas dalam termos untuk mengompress suhu Di jika mencapai 40 derajat. Tak lupa juga kami berusaha menghibur Di yang tentu saja merasa tak nyaman dengan kondisi tubuhnya saat itu. Mencoba menghilangkan rasa panik, dan yakin bahwa derita yang tengah dialami Di, insya Allah akan segera pergi. Di sedang berjuang melawan penyakit yang menyerangnya...

Sebagian kita mungkin merasa panik, ketika mendapati anak kita demam, panas. Tapi sesungguhnya kita tidak perlu panik berlebihan, jika kita mengetahui apa sebenarnya demam itu.
Demam bukanlah penyakit, akan tetapi suatu respon tubuh dalam menghadapi penyakit. Ketika penyakit datang menyerang, sedangkan kondisi tubuh bayi sedang kurang fit, maka tubuh bayi berusaha mempertahankan diri melalui sel darah putih yang mengadakan perlawanan terhadap serangan virus atau bakteri. Sel darah putih tersebut memerlukan bantuan panas untuk bisa membunuh virus atau bakteri yang menyerang. Ya, virus atau bakteri akan kepayahan dalam suhu panas, dan justru akan berkembang pesat pada suhu dingin. Oleh karena itu, sel darah putih mengirimkan sinyal pada sel lain (lupa namanya) untuk mengeluarkan panas. Dengan adanya panas tersebut, maka insya Allah, virus atau bakteri yang menyerang akan mati, dan penyakit akan sembuh, sehingga tubuh kembali pada suhu semula. Sehingga memang sebenarnya tidak perlu memaksakan untuk menurunkan panas tubuh anak kita, kecuali jika memang berlebihan. Pun, jika panasnya mencapai 40 derajat atau lebih sedikit, masih bisa diatasi dengan mengompress dengan air hangat atau memandikannya dengan air hangat. Meski tentunya membutuhkan kesabaran untuk selalu mengontrol dan mencegah suhunya naik terlalu tinggi dengan mengompressnya. Selain itu, pemberian ASI pada bayi justru menjadi obat alami bagi bayi untuk melawan penyakitnya, di samping juga untuk menghindari dehidrasi. Jadi, sebenarnya masih ada cara penyembuhan yang lain, yang dapat menghindarkan bayi kita dari obat kimiawi yang kita tidak tahu efeknya bagi bayi kita. Insya Allah.

Syafakillah, ya ibnati...