Man yazro' yahsud...
Barang siapa menanam, maka ia akan menuai...

Rabu, 22 Mei 2013

Hafalan Huruf Hija'iyyah Di (Batita Balita)

Hari ini Ummi dikejutkan dengan hafalan huruf hija'iyyah Di yang semakin bertambah hingga huruf Qaf. Sepertinya hari kemarin Di baru bisa menghafalkan sampai huruf Tsa, kemudian loncat ke Kho'. Dengan gayanya yang khas anak balita, melantunkan serangkaian huruf hija'iyyah dari huruf alif hingga kho', sambil mengangguk-anggukan kepala.  
Teringat beberapa hari yang lalu, Di meminta Ummi untuk memutar kaset huruf hijaiyyah di DVD Player kami. Sementara CD huruf hijaiyyah itu, sudah lama menghilang dari penglihatan kami. Saking sayangnya pada isi CD tersebut, setiap kali keluar, kami meniatkan diri untuk membeli CD yang baru, dengan judul dan isi yang sama. Delapan kilo hingga dua puluh kilometer kami tempuh perjalanan menuju 'kota' *, tapi berkali-kali juga tidak mendapat hasil apa-apa. Ada yang bilang, "gak ada Bu, " setelah mencari-cari di antara sederetan CD-CD yang gak jelas 'manfaatnya' selain hiburan. Terkadang kami harus membuang jauh rasa malu kami di antara para pembeli yang kebanyakan membeli CD dangdut, film dan sebagainya. Ada pula yang bilang, "CD itu udah habis stoknya,"
Kalo boleh berkomentar, betapa sulitnya mencari sumber-sumber pendidikan untuk anak di kota di ujung pulau Jawa ini, apakah pandangan mereka belum juga berubah akan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan jiwa dan raga masyarakat? Jangankan mencari sumber pembelajaran untuk anak balita, selepas SMP saja, para orang tua menganggap tidak perlu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yang penting udah bisa baca, tulis, hitung. Astaghfirullah, jadi ngelantur kemana-mana ni...
Setelah hampir putus asa mengusahakan CD huruf hijaiyyah dengan mencari di toko-toko CD, akhirnya dengan sepenuh hati, Ummi membangun harapan baru untuk menemukan CD itu di rumah kami. Ya, karena hilangnya CD itu bukan karena dipinjam, atau tertinggal di mana, melainkan hilang di rumah. Sementara khadimat/pembantu kami juga tidak mengetahui di mana keberadaannya.
Selepas shalat isya', Ummi merenung, memikirkan tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat persembunyian CD itu. Karena kemungkinan terbesar rahibnya CD itu adalah karena ulah tangan Di, maka, Ummi mencari tempat-tempat yang bisa dijangkau Di. Seperti di boxfile yang Ummi taruh di bawah meja, di balik lemari belajar, di bawah printer, dan di samping meja belajar yang mepet ke tembok. 
Setelah mencari-cari sembari seiri/membereskan barang-barang yang sudah tidak ada gunanya, akhirnya, Alhamdulillah, di samping meja belajar yang mepet tembok, ditemukanlah CD-CD mulai dari CD yang tak tahu apa isinya, sampai yang terakhir adalah CD huruf hijaiyyah. Alhamdulillah.... Lega rasanya, tak sia-sia mengorek-ngorek menggunakan sebatang penggaris kayu panjang yang biasa dipakai di kelas, sehingga tak hanya CD, tapi juga debu-debu ikut keluar. CD huruf hijaiyyah juga keadaannya terlumuri debu (lebay banget ya). Cukup disemprot dengan cairan pembersih LCD, dilap dengan kainnya, akhirnya CD tersebut kembali bersih. Dan bersyukur masih berfungsi. 
Sehingga esok paginya, begitu Di bangun, dengan semangat Ummi berkata, "Ayo Di, kita nonton lagi lagu Alif Ba Ta, udah ketemu lo CDnya"
Dan kiranya, sejak hari itulah, semangat Di untuk belajar huruf hijaiyyah mulai tumbuh lagi. Ketika pertama kali membeli CD itu, Di masih berumur sekitar satu tahun, dan tentu saja hanya terpesona dan terhibur dengan musiknya. Saat umur Di dua tahun kurang sebulan, sekarang ini, Di sudah semakin pandai merekam memori dan mengucapkan kembali apa yang diingatnya. 
Sehingga, dengan ijin Allah swt Di bisa menghafalkan huruf hijaiyyah sampai huruf qaf, seperti sekarang ini. Semoga Nak Ummi, semakin giat dan senang menambah hafalannya. Amien.